Selasa, 31 Agustus 2010

Kegundahan

berjalan ditengah taman dipagi buta yang sangat membahana ke dalam relung jiwa, terkadang membuat ku bertanya kemana kah dirimu setelah kau pergi dariNYA. namun perjalan pagi ini terasa berbeda, karena ku seperti melihat bayangan dirimu ditengah taman tak berujung ini, aku sangat senang bukan kepalang dan ku coba mendekati mu, tetapi lagi lagi kau pergi menjauh. Hei! apa kau marah padaku, apa kau ingin aku membenciNYA juga seperti kau kepadaNYA. kembali lah dari kegelapan diujung sana, jawab kegundahanku tentang surat yang kau berikan, tak cukupkah lelah ku berjalan dikebun ini hanya untuk menebus sebuah jawaban yang akan terucap mengalir dari lidah mu yang penuh akan makna yang bahkan aku tak tau itu pun berupa apa. aku mohon kembali, walau hanya sekali atau terakhir kali aku lihat dirimu, dan setelah itu kau boleh berlari tanpa menoleh lagi....

Rabu, 25 Agustus 2010

rënkim

GOD, I really wish you were here

Ketika Tuhan teman sebangku

Hey kemana saja KAU semalam, tak kah kau dengar raungan raungan kesakitan orang orang diluar sana, bodoh KAU, mereka mati perlahan. Hidup mereka hilang pijakan, dan tujuan. Ya begitu pula doa doa nya, tanpa tujuan. kemana saja KAU malam tadi, tak kah KAU melihat aku sekarang berpijak dimana? salahkah aku? benarkah aku. KAU itu kemana? aku mencariMU. kemana saja KAU malam tadi, tak kah KAU sadar jagat ini punya siapa?

hey,kemana saja KAU? apa kau dengar raungan kesakitan batin rohani ku ini?

kemana KAU?

kemana KAU?

mungkin aku harus mempercayai omongan orang tua diujung gang siang tadi, ya, dia berkata padaku bahwa percuma saja aku mencoret coret namaMU disecarik kertas, meraung raung kan namaMU demi seonggok petolongan dan pengampunan, dan berteriak meminta tujuan, kalau ternyata KAU hanyalah teman sebangku ku dikelas pagi tadi. Ya, teman sebangku yang tak bisa berbuat apa apa dan hanya menjadi pendengar ketika jeritan kesakitan perlahan berkumandang diluar memanggil namaMU.