Kamis, 30 Juni 2011

Memo untuk ENGKAU (tak selalu Tuhan)

hey KAU yang (katanya) Agung di sana, aku ingin menanyakan semua hal padamu. Maaf kalau aku ini ternyata hanya anak MU yang manja dan mengaku sebagai pemberontak akan diriMU, tapi aku ingin berbicara sedikit tentang beberapa hal,

-bisakah KAU bertindak tidak seperti pengecut yang membanggakan bualan bualan penuh kesombongan dibalik siratan

-aku mulai ragu,apakah KAU pantas untuk mendapat sedikit celah dihidup ini

-apakah KAU ini membohongi milyaran makhluk abu abu tentang cerita si pembawa pesan dari MU

-apakah KAU selalu lari dan bersembunyi dari mereka

-aah,aku mulai ragu apakah ENGKAU ini pecinta atau pembenci

sekian memo dari ku, maaf kalau hati tersakiti.

-L-

Senin, 28 Maret 2011

Kisah Tentang Kumpulan Kekuasaan Tertinggi, bagian satu : psikedelia dijalan pulang

Deru deras hujan yang terlihat jelas dijendela kereta tepat disamping aku berdiri memberikan dentuman melankolia yang sangat keras kepada hati yang telah melawatkan sepanjang senja untuk menunggu kereta ini. Malam pun seraya turun melarut dengan hati mereka yang masih menikmati dentuman dentuman sihir psikedelia ditengah waktu hujan seperti ini, termasuk aku. Gundah, itulah satu kata yang mungkin bisa merobek sepiku ditengah gerbong ini.
Entah kenapa, aku merasa agak aneh malam ini, tak seorangpun berada digerbong, apakah mereka sudah bosan untuk pulang? apakah mereka muak padaNYA, sehingga mereka enggan untuk pulang dan mengunjungiNYA? aaah semua psikedelia psikedelia akan sebuah kegamangan jalan pulang itu membuat ku agak skizofren ditengah malam hujan ini. Namun entah mengapa aku selalu menikmati semua psikedelia bahkan kegundahan yang aku rasakan setiap melakukan perjalanan untuk pulang, sangat menanti malahan. Terkadang aku pun bingung mengapa semua bisa kunikmati, aku bingung mengapa denyut denyut aliran kegundahan itu begitu terasa nikmat, sangat nikmat hingga aku sering terbuai dan begitu larut akan sebuah melankolia ditengah tengah perjalanan pulang.

Rabu, 23 Maret 2011

PARADOKS (Anda boleh mendapatkan segala jawaban,tapi satu peraturannya "tidak boleh ada pertanyaan")

risalah satu:
-Hal tabu yg paling besar adalah kepercayaan.Percaya merupakan titik lemah diri manusia karena begitu banyak pintu diri yg terbuka.

risalah dua dan seterusnya:
-
Sadar adalah titik balik ketika kita memulai imajinasi terbesar yang mereka sebut kehidupan.
-
Kedua mata ku pun terbuka, aku tidak terbang ataupun jatuh, aku hanya sadar bahwa Tuhan dan iblis tak lebih sebuah cerita.
-
Aku menyadari bahwa aku skizofrenia akan Tuhan dan iblis.
-
Waktu waktu ku yg hilang pun berkumpul membentuk sebuah kegelapan diruang yang sangat terang.
-
Tak selalu risalah memberi imani dan godaan memberi elegi.
-
Karena kita melihat sebelah mata, maka kita tak dapat melihat Tuhan dibalik iblis Dan iblis dibalik Tuhan.
-
Sayang kita sampai kini hanya bisa melihat sebelah mata.
-
Tapi apa benarkah agama itu hanya sebuah organisasi yg kita dirikan, kita yg membuat aturan & kita pula yg bertingkah sebagai iblis dan Tuhan.
-
Perjalanan hidup adalah sebuah perjalanan sia sia yang tujuan akhirnya sudah tampak sejak kita belum lahir.
-
Mengapa Tuhan dan iblis selalu menciptakan kegetiran? Mungkin karena mereka adalah sisi lain diri kita.
-
Terkadang risalah Tuhan dan godaan iblis selalu menyuruh kita untuk mencari jawaban tanpa bertanya.
-
Gelombang transparan yg mengalir dari tubuhku adalah akibat keambiguan sifat Tuhan dan iblis.
-
Aku lelah, aku butuh gelap utk mengembalikan waktu ku yg terbuang ketika aku menjadi Tuhan dan iblis hanya utk mengakui mereka ada.
-
Mereka bilang Tuhan ada didalam hati ku dan iblis mengalir dalam darah ku,namun aku membantah karena akulah sebenarnya mereka.
-
Aku mulai ragu, jangan jangan sebenarnya Tuhan dan iblis itu adalah aku, aku lupa kalau aku manusia yg beralterego mereka.

risalah akhir:
-
Aku cinta kamu karena kamu bersinar, sedangkan aku ini redup, kita adalah paradoks yg saling mencinta.