Rabu, 02 September 2009

Percakapan dengan "L"


-i looked around
fly to found
a space to lay my head upon-


kulihat dari kejauhan seorang dengan wajah lusuhnya terduduk bimbang diatas batu besar.saat itu aku sedang berjalan-jalan sore seperti biasanya,mencari angin segar yang akan berhembus dibenakku,melambungkan sebuah kabut hitam yang senantiasa bersemayam di ambang angan otak.
tak tega dengannya,dan akupun menghampiri."hai bung,mengapa dihari yang cerah seperti ini kau malah duduk termenung galau?",sahutku dengan ramahnya.lalu ia menjawab,"hai adik kecil,sesungguhnya kau ini tak tahu apa-apa ya?,jelas aku lagi-lagi bertengkar denganNYA,aku bimbang nak,dan kini kuterjebak dalam gamang,jujur aku sayang padaNYA,aku cinta,tapi mengapa DIA tak pernah sekalipun mendengarkan kata-kata ku,aku tahu nak,aku ini tak seperti anak-anakNYA yang lain,aku kotor,bersimbah dosa".tak tega mendengarnya,akupun menyelak kalimat panjangnya,"paman,aku mohon hentikan omongan mu,jangan buat diri kau menjadi lebih kotor".lalu kembali ia menyangkal,"kau tak tahu nak,IA sebut aku bintang,tapi IA tendang aku bagai binatang".kami pun tertunduk terdiam,dan tak satupun kata terucap.
aku mencoba memecah sebuah kuldesak diantara kita,dan kuberkata pada orang asing itu,"paman,mau kah kau mampir kerumahku untuk menghilangkan penatmu sejenak?",ia berkata"dimana rumahmu nak?",ku menjawab dengan gembira"diujung jalan dibalik pohon cemara itu paman,oh iya,nama paman siapa?","aku L",jawabnya parau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar